Artikel IPS kelas VIII ini akan membahas macam-macam bentuk kegiatan perdagangan. Ada perdagangan antardaerah, antarpulau, dan antarnegara.
---
Coba lihat deh di bungkus makanan ringan atau minuman kemasan yang ada di rumah kamu. Cari informasi tentang nama pabrik yang memproduksi barang tersebut. Nah, kalau sudah tahu nama perusahaannya, sekarang kamu lihat berada di kota mana perusahaan tersebut?
Pasti di antara produk-produk kemasan yang ada di rumah kamu, produksinya ada yang dari luar kota atau bahkan luar pulau. Misal, kamu tinggal di Surabaya, tapi pabrik yang memproduksi makanan tersebut adanya di Bandung. Begitu pula sebaliknya. Nah Squad, itu contoh dari bentuk kegiatan perdagangan lho. Secara umum itu bentuk kegiatan perdagangan terbagi menjadi dua yakni perdagangan antardaerah atau antarpulau serta perdagangan antarnegara. Kita pelajari satu per satu yuk.
1. Kegiatan Perdagangan Antardaerah atau Antarpulau
Perdagangan itu sendiri kan merupakan kegiatan tukar-menukar barang atau jasa dengan kesepakatan bersama. Nah, kegiatan tersebut seiring berkembangnya zaman, sudah bisa dilakukan secara nasional lho Squad. Semakin canggihnya teknologi, maka jangan heran jika barang dari kota-kota di Pulau Jawa, bisa ada di Pulau Irian, atau produksi kota-kota di Pulau Sumatra, bisa ada di Pulau Sulawesi. Begitu pun sebaliknya.
Apa sih tujuan perdagangan antardaerah atau antarpulau tersebut? Pertama, ya jelas untuk memperoleh keuntungan. Keuntungan itu kan diperoleh dari selisih harga beli dengan harga jual. Nah, harapannya dengan melakukan perdagangan ke luar daerah, keuntungan akan semakin banyak. Keuntungan yang banyak juga bergantung kepada manfaat yang kedua ini lho, Squad. Ya, manfaat yang kedua ialah memperluas jangkauan pasar. Semakin luas jangkauannya, maka semakin banyak konsumen. Semakin banyak konsumen semakin banyak pula keuntungannya.
Contohnya begini Squad, di daerah Pekalongan, Jawa Tengah, untuk memperoleh keuntungan yang besar nggak cuma dipasarkan di daerah Pekalongan saja. Kalau kamu yang tinggal di daerah Pekalongan, coba berkunjung ke kota-kota atau kabupaten di sekitar Pekalongan deh. Batik Pekalongan pasti gampang untuk dijumpai. Nah, kira-kira seperti itulah contoh dari perdagangan antardaerah.
Perdagangan antardaerah atau antarpulau ini nggak serta-merta muncul lho, Squad. Paling enggak ada dua faktor pendorong perdagangan antardaerah. Pertama, perbedaan faktor produksi yang dimiliki, terutama faktor produksi alam. Daerah pesisir pantai pasti ingin hasil produksinya bisa sampai ke pelosok kan? Nah begitu juga yang di daerah pelosok pegunungan, hasil produksi seperti sayuran dan buah-buahan pasti juga ingin sampai ke tangan penduduk di pesisir. Oleh karena itu, diperlukan adanya kegiatan perdagangan, di mana hasil produksi bisa saling memenuhi kebutuhan.
Faktor kedua yang mendorong perdagangan antardaerah atau antarpulau ini ialah perbedaan tingkat harga. Contohnya begini Squad, Kota Pekalongan, yang terkenal sebagai penghasil batik, pengrajin batiknya pasti ingin mendapatkan untung dong? Nah umumnya, harga batik di Pekalongan lebih murah karena Pekalongan pusat dari pengrajin batik. Oleh karena itu, para pengrajin batik di Pekalongan memasarkan batiknya ke daerah lain.
Biasanya nih, kalau hasil dagangannya itu sudah bisa masuk dalam skala nasional, maka para usahawan akan melebarkan sayap distribusinya ke jenjang yang lebih tinggi, internasional. Nah, sekarang kita pelajari yuk kegiatan perdagangan antarnegara.
2. Kegiatan Perdagangan Antarnegara
Kegiatan perdagangan antarnegara ini merupakan aktivitas transaksi masyarakat suatu negara dengan masyarakat negara lain. Contohnya begini Squad, orang tua kamu membeli barang elektronik atau sepatu, tapi barang tersebut dikirim dari luar negeri, misal Singapura. Nah, itu contoh kegiatan perdagangan antarnegara. Aktivitas perdagangan antarnegara itu bisa dibedakan menjadi dua, yakni ekspor dan impor.
Ekspor itu merupakan kegiatan menjual barang atau jasa ke luar negeri. Pelaku kegiatan ekspor itu disebut dengan eksportir. Tujuan mengekspor barang atau jasa ialah memperoleh keuntungan. Nah, barang dan jasa yang dijual tersebut kan dibayar menggunakan mata uang asing tuh, kemudian mata uang asing ini ditukar dengan mata uang rupiah. Mata uang asing tadi otomatis akan disimpan oleh pemerintah sebagai devisa negara yang bisa digunakan untuk mengimpor barang.
“Eittss, apa itu impor?”
Nanti akan dijelaskan ya. Perlu kamu tahu nih Squad, negara-negara berkembang seperti Indonesia ini, umumnya mengekspor sumber daya alam. Kalau negara-negara maju umumnya mengekspor barang-barang berteknologi tinggi.
Sekarang kita bahas tentang kegiatan impor yuk. Kebalikannya dari ekspor, impor merupakan kegiatan membeli barang dan jasa dari luar negeri. Pelaku kegiatan impor disebut dengan importir. Proses transaksi impor itu ketika importir membayar barang yang dibelinya dari luar negeri menggunakan mata uang asing. Kalau dari contoh yang membeli barang dari luar negeri tadi, berarti tukar dulu rupuah ke mata uang luar negeri, misalnya Dollar Amerika Serikat.
Pastinya kegiatan perdagangan antarnegara ini memiliki manfaat seperti memperoleh keuntungan dong. Selain itu juga bisa sebagai salah satu cara menjalin persahabatan antarnegara. Eh, bukan hanya dua hal itu aja lho Squad. Kegiatan tersebut juga bermanfaat untuk mentransfer teknologi modern. Misalnya begini, barang-barang yang diimpor oleh negara berkembang itu umumnya barang-barang dengan teknologi tinggi kan? Otomatis akan membutuhkan pelatihan dalam pengoperasiannya. Nah, dengan adanya pelatihan tersebut bisa menjadi salah satu sarana dalam mentransfer teknologi tersebut dari negara pengekspor ke negara pengimpor.
Itu tadi Squad macam-macam bentuk kegiatan perdagangan. Kamu bisa kok kelak nanti menjadi pengusaha sukses yang bisa mengekspor barang ke luar negeri.
Post a Comment
Post a Comment